Menjadi musisi tribute band popular dan jago dikandang sudah merasa hebat dan menepuk dada dengan pongah? Boleh-boleh saja jika  memilih jalan tersebut dan tidak membuat karya sendiri. Apalagi bila pilihan tersebut dijalani dengan serius bukan hanya untuk  sekedar ingin tampil dan dikenal di kandang saja. Bukan tidak mungkin kesempatan untuk menjadi terkenal lebih luas akan terbuka  lebar bila waktunya tiba.

Lihatlah yang dijalankan oleh Kirsten Rosenberg a.k.a Bruce Chickinson (vokal), Nita Strauss a.k.a Mega Murray (gitar), Courtney  Cox a.k.a Adriana Smith (gitar), Wanda Ortiz a.k.a Steph Harris (bass) dan Linda McDonald a.k.a Nikki McBurrain (drum). Mereka  bergabung dalam The Iron Maidens (TIM) sebuah band tribute yang khusus membawakan lagu-lagu Iron Maiden. Bahkan diakui sebagai  world's only female tribute to Iron Maiden. TIM tidak hanya terkenal di Amerika, namun telah melanglang buana ke berbagai belahan  dunia menggelar konser. Bahkan sudah menghasilkan tiga album, World's Only Female Tribute to Iron Maiden (2005), Route 666 (2007),  dan The Root of All Evil (2008). Sebuah DVD konser bertajuk Metal Gathering Tour Live in Japan 2010 (2010) pun telah dirilis.  Sebagai tanda resmi TIM sebagai tribute, mereka sudah pernah disaksikan dan bertemu langsung dengan personel asli Iron Maiden.


Tak heran bila kemudian Blackrock Entertainment pun berkesempatan membawa TIM untuk unjuk kebolehan di Jakarta. Bertempat di  Rolling Stone Live Venue Jakarta, ratusan penggemar Iron Maiden tumpah ruah menyaksikan aksi TIM. Konser pada Kamis, 5 April 2012,  malam, bertepatan dengan 3 tahun berdirinya komunitas "penyembah" Iron Maiden, Indonesian Troopers.


Lima lelaki yang tergabung dalam Oracle tampil sebelum tiba giliran TIM. Membuka dan menutup dengan lagu milik Metallica, serta  diselipi dengan lagu-lagu karya Oracle sendiri. Semburan trash metal mengawali konser yang sekaligus gathering Indonesian Troopers.  Dengan diiringi hujan rintik-rintik yang tidak berlangsung lama, satu per satu personel TIM mulai naik ke panggung.


Duo gitaris, Nita dan Courtney, berhasil menarik perhatian penonton lelaki dengan tampilan seksi. Tapi tentu saja mereka datang  jauh-jauh dari Amerika untuk pamer keseksian. TIM unjuk kebolehan melibas lagu-lagu Iron Maiden. Skill mumpuni ditambah dengan  penampilan yang sedap dipandang mata menjadikan musik metal belum pernah seseksi ini.


Layaknya Bruce Dickinson, Kirsten kerap menyapa penonton dengan kalimat khas,"scream for me, Jakarta". Tentu saja disambut dengan  teriakan meriah ratusan penonton serta devil horns yang diacungkan ke udara. Ketika menyanyikan lagu "The Trooper", Kirsten  mengenakan seragam tentara berwarna merah dan mengibarkan bendera Union Jack. Merah putih pun sempat turut dikibarkan bersama  dengan bendera Inggris tersebut. Sebuah pendekatan yang berhasil menimbulkan reaksi positif penonton.


Bila Iron Maiden mempunyai Eddie the Head sebagai maskot, TIM pun tak mau ketinggalan. Sesosok monster dengan nama Edwina the Head  pun sempat muncul di panggung. Edwina "mengganggu" TIM yang tengah asyik bermusik dan pergi setelah "dihujani" rentetan nada dari  sayatan gitar Nita. Sosok monster lain dan reaper alias malaikat pencabut nyawa pun menjadi gimmick konser ini.


Setelah "Run To The Hill" dibawakan, TIM pun berdiri di bibir panggung dan memberikan hormat kepada penonton. Konser usai tanpa  encore. Meninggalkan ketidakpuasan karena lagu "Fear of the Dark" tidak dibawakan. Sepertinya untuk membalas ketidakpuasan  tersebut, TIM meluangkan waktu untuk memberikan tanda tangan kepada penonton di booth merchandise.